Rabu, 22 Desember 2010

Tenun Troso Khas Jepara

ika ada yang menanyakan kerajinan tangan asal Jepara, apa yang terlintas dalam benak Anda? Sebagian besar penduduk Indonesia akan menyebutkan kerajinan tangan ukir-ukiran.

Tidak dipungkiri bahwa kerajinan ukiran Jepara sangat terkenal hingga ke manca negara. Namun satu karya khas Jepara yang seringkali terlupakan, yaitu kerajinan tenun yang berasal dari Desa Troso, Tenun Troso.

Kualitas dari tenun Troso memang tidak perlu diragukan, karena sebagian besar produksi tenun Troso dibuat dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin. Selain itu, proses pengerjaannya dilakukan dengan ketrampilan yang diwariskan turun-temurun oleh masyarakat desa Troso Kabupaten Jepara, hingga keluwesan corak tetap terjaga.

Kain Tenun dan Batik, Kekayaan Budaya Indonesia

Memintal benang dan menenun kain hingga menjadi mahakarya yang indah perlu keahlian serta ketrampilan tersendiri. Semakin terampil, kian indah kain tenun dan songket Bali yang dihasilkan. Mulai dari tenun corak tradisional kuno hingga corak yang sudah dikembangkan mengikuti perkembangan zaman dan permintaan pasar. Tak hanya itu, kain tenun tradisional juga dapat jadi busana dengan mode terkini. Seperti yang terlihat dalam pameran busana di Denpasar, Bali, baru-baru ini.

Selain kain tenun, Indonesia juga kaya dengan budaya batik. Kini, ada batik tradisi baru yang namanya diambil dari nama batu. yaitu batik plumpungan. Batik ini ada di Salatiga, Jawa Tengah. Menurut Yuni Astuti, pengrajin batik, batu plumpungan merupakan prasasti simbol Kota Salatiga zaman dulu. Seperti namanya, batik ini menitikberatkan pada gambar batu. Coraknya beragam, seperti corak bayangan, kuping gajah, watu rumpuk, dan masih banyak motif lainnya.

Proses pengerjaannya sama dengan batik lainya. Pola dibuat, diberi warna, dicelup, dan dicap. Harga batik ini juga cukup terjangkau, mulai dari Rp 30 ribu  per potongnya.
Free Banana MySpace Cursors at www.totallyfreecursors.com